JENEPONTO - Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Pemuda Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar aksi ujuk rasa di depan kantor BRI Unit Pellengu, Kecamatan Bangkala, Selasa (25/10/2022).
Dalam barisan aksi itu, melibatkan sejumlah Keluarga Penerima Manafaat (KPM) diberbagai Desa sambil membentang kain putih bertulis "Pemuda dan Masyarakat Menggugat, Usut Tuntas Polemik BPNT, BRI dan Dinsos Wajib Bertanggung jawab".
Aksi itupun diwarnai dengan pembakaran ban di tengah-tengah jalan trans Sulawesi.
Edi Subarga selaku orator aksi menyikapi, bahwa hari ini pemuda bersama masyarakat Kecamatan Bangkala kembali menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik penyaluran program Bantuan Sembako Non Tunai (BPNT) dari Agustus lalu yang sampai saat ini belum disalurkan.
"Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bulan 8 belum tersalurkan hingga saat ini, sedangkan regulasi waktu dan tersimpan di KPM hanya 90 hari, " tegas Edi sapaannya.
Sehingga kata Edi, massa aksi meminta kepada Pihak BRI agar melakukan percepatan penyaluran.
"Kami meminta kepada pihak BRI Unit Pellengu mempercepat penyaluran, " katanya.
Selain itu tutur Edi, massa aksi juga mendesak pihak BRI untuk menyalurkan bantuan tersebut paling lambat 1X 24 jam dan meminta pihak BRI agar mencopot Pak Ridho.
Tak hanya itu, Massa Aksi juga meminta kepada pihak BRI Unit Pallengu agar yang menyalurkan bantuan tersebut adalah pihak E-Warong lama dengan EDC yang di usulkan oleh pihak BRI yang 58 unit.
"Jadi tuntutan kami tadi itu di iyakan oleh kepala Unit BRI Pellengu. Kita sepakat bahwa besok kita mulai penyaluran dengan E-Warong lama, " ungkap Edi menirunya.
Kesepakatan tersebut, itu disaksikan langsung oleh pihak BRI Unit Pellengu sendiri, Pemerintah Kecamatan Bangkala, Massa aksi dan masyarakat banyak.
Edi juga membeberkan beberapa permasalahan terkait program BPNT yang ada di Kecamatan Bangkala, Dia menduga bahwa ada praktik potongan sebesar Rp. 5.000 (lima ribu rupiah) per-KPM yang di perintahkan langsung oleh Pihak BRI dalam hal ini Pak Ridho melalui pesan whatsApp (WA) di Grub Pallengu.
"Kami juga menemukan adanya dugaan pemotongan sebasar 5000 oleh pihak BRI Pak Ridho terhadap KPM, " bebernya.
Penulis: Syamsir.